Tuesday, September 1, 2015

Mati adalah yang paling dekat

Ketika imam Ghazali bertanya kepada murid-muridnya, apa yang paling dekat dengan kita, berbagai macam jawaban diserikan oleh murid-muridnya. Salah satu mereka menjawab orang tua, dan lain-lain. Namun tidak satupun dari jawaban mereka yang benar. Menurut imam ghazali jawaban yang paling benar dari pertanyaan tersebut adalah kematian. Kematian adalah yang paling dekat pada kita karena
 tidak seorangpun yang dapat menghindarinya. Kematian adalah hal yang pasti datangnya, hanya masalah perbedaan waktu kapan datangnya. Sekarang, satu hari akan datang, satu minggu akan dating, satu bulan kan datang, satu tahun akan datang atau kapankah itu yang jelas tidak satupun yang bisa menghindari kematian. Tumbuhan, hewan manusia, bahkan malaikat dan jin pun akan mati.
Jika melihat apa sebenarnya kematian itu? Kenapa ia dekat? Kenapa kita harus mempersiapkannya bukankah kita masih sehat? Kita masih di dunia, kenapa tidak mempersiapkan untuk kehidupan di dunia saja?
Banyak definisi kematian itu sendiri, ada yang mengatakan kemtian adalah terlepasnya roh dari badan. Ada juga yang mengatakan bahwa kematian adalah berpindahnya seseorang dari alam dunia ke alam kubur. Ada yang mengatakan bahwa kematian adalah jiwa manusia telah dipanggil untuk menghadap tuhannya. Bisa juga kematian adalah habisnya jatah waktu yang diberikan tuhan.
Dari beberapa definisi tersebut yang menunjukkan bahwa kematian adalah yang paling dekat dengan kita adalah definisi yang terakhir. Jika kematian adalah habisnya jatah waktu yang diberikan kepada kita maka setiap tahun kita telah mati, setiap bulan kita telah mati, setiap minggu kita telah mati, setiap hari kita telah mati, setiap detik kita telah mati bahkan setiap satu per sekian detik kita telah mati. kita telah mati pada setiap waktunya karena waktu yang kita miliki semakin berkurang. Satu detik kemudian waktu yang kita miliki habis satu detik. Satu hari kemudian waktu yang kita miliki habis satu hari dan begitulah seterusnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemanapun kita pergi, apapun aktivitas yang kita lakukan, kita selalu ditemani oleh kematian. Kematian selalu mengikuti langkah dan gerak kita. Jika memang demikian adanya bukankah sepantasnya kita mempersiapkannya agar kita mendapat apa yang dinamakan husnul hotimah.
Wallahu a’lam bis showab.

0 comments:

Post a Comment